Indonesiawi

"Males", kata orang yang buang sampah di got pas ditanya kenapa ga buang sampah di tempat sampah. "Ga ada polisi", kata orang yang nerobos lampu merah. "Yang laen juga banyak yang begitu", kata orang yang parkir di rambu dilarang parkir. "Enakan di sini", kata orang yang ga mau maju ngisi shaff sholat di depan. "Ga ribet", kata orang yang pakai calo buat bikin SIM. "Biar cepet", kata orang yang ngambil jalur orang di jalanan. Masih banyak lagi perbuatan-perbuatan yang tidak bisa dikatakan baik ini.

Dan saking banyaknya orang-orang seperti itu, maka keburukan sudah menjadi kebiasaan. Kesalahan sudah menjadi kebutuhan. Tak aneh ketika seorang pengendara diklakson setengah mati oleh pengendara-pengendara di belakangnya, hanya karena ia berhenti pas waktu lampu merah menyala.

Sang Imam sholat pun hanya bisa mengelus dada melihat makmumnya lebih suka ngumpet di dekat tiang masjid daripada di shaff depan. Polisi pun disalahkan ketika mengatur lalu lintas.

Maka tak aneh kelaluan-kelakuan yang sudah mendarah daging dari rakyat kecil sampai pembesar, dari yang tidak berduit sampai yang kelebihan duit, disebut Indonesiawi!

No comments

Powered by Blogger.