Bila Pekerjaan Menuntut Lebih

Tidak ada yang bisa kita lakukan ketika kita dituntut untuk memberikan waktu, tenaga dan perhatian lebih oleh pekerjaan kita. Maka yang biasanya di pulang kerja sudah bisa bercengkrama dengan anak dan istri, sekarang masih berkutat dengan pekerjaan yang entah kapan selesainya.

Ditambah lagi hari Sabtu dan Minggu yang biasanya diisi dengan kegiatan bersama keluarga, kini harus habis untuk menyelesaikan pekerjaan. Jika saja istri tercinta tak sebegitu pengertiannya, dijamin pecah konsentrasi. Maka untuk menyiasati waktu keluarga yang terpangkas adalah dengan memberikan waktu yang berkualitas. Kalaupun hanya 5 menit waktu yang tersisa untuk keluarga, maka waktu 5 menit itu harus 5 menit yang terbaik yang harus diisi.

Kalaupun harus berangkat bekerja lebih awal dari biasanya, maka di awal juga tugas-tugas rumah dikerjakan untuk membantu mengurangi beban berat istri tercinta. Betapapun lelahnya diri karena lembur semalam, tidak akan mengurangi semangat untuk menyenangkan hati sang idaman di pagi harinya. Sebuah konsekuensi pengorbanan yang sangat berarti buat mereka.

Betapa berharganya waktu itu. Jika manusia dalam kesungguhan bersumpah atas nama Allah, maka Allah dengan kesungguhan bersumpah atas nama waktu. Bukanlah materi yang semata dan menjadi prioritas utama yang diinginkan keluarga, tetapi waktu. Sesuatu yang tidak bisa dibeli dengan materi apapun, walau hanya sedetik. Maka, bila pekerjaan menuntut lebih, kita lebihkan juga pemberian kita kepada keluarga dengan waktu yang berkualitas.

Allahu 'alam

No comments

Powered by Blogger.